Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Recent in Sports

Home Ads

Facebook

Comments

Ads

Pages

Random Posts

Rabu, 03 April 2013

Konsumen Cerdas Harus Paham Perlindungan Konsumen


Prolog

Dewasa ini perkembangan dunia industri meningkat pesat, berbagai jenis industri usaha dengan ragam produk yang diproduksi semakin bervariasi. Euforia ini seolah meledak seketika, dapat dibuktikan dari munculnya produk-produk baru (baik itu hasil inovasi ataupun rekondisi produk sebelumnya) yang muncul dari setiap lapisan masyarakat . Peluang yang begitu menjanjikan memang dijadikan dorongan keberanian bagi semua pelaku industri untuk berkompetisi dalam persaingan dagang. 

" industry is the heart of the country's economy" (industri adalah jantungnya perekonomian negara). Begitulah kalimat yang saya kutip dari seorang pembicara ekonomi sewaktu mengikuti seminar di kampus. Secara teknis mungkin bisa diartikan bahwa industri adalah organ penting yang mendukung kemajuan sebuah bangsa, transfusi ekonomi akan senantiasa mengalir ketika industri yang dimiliki sebuah negara semakin berkembang. Pacuan detak jantungnya akan terasa ke seluruh nadi-nadi ekonomi bangsa dan manfaatnya bisa dinikmati oleh para konsumen yang menggunakan produk tersebut.

Pesatnya laju perkembangan industri tidak pernah luput dari tangan-tangan jahil para pelaku yang menginginkan keuntungan besar dengan modal seminimal mungkin. Mungkin mereka berasumsi bahwa penurunan kualitas produk merupakan sebuah langkah efisiensi mengurangi modal produksi, namun apa artinya sebuah produk murah tapi mengandung resiko penggunaan yang begitu tinggi, pada akhirnya konsumen sendirilah yang mengalami kerugian baik secara materil atau moril.

Sedikit contoh kasus saya coba paparkan.

"Ilustrasi : konsumen A hendak membeli sebuah velg motor baru untuk menunjang kenyamanannya berkendara saat menjalani aktivitas. Karena memegang prinsip efisiensi yang salah, maka si Konsumen A membeli velg murah, yang tidak memiliki standarisasi kelayakan pakai (baca:SNI). Atau bisa jadi logo SNI yang disematkan dalam produk tersebut adalah logo palsu untuk mengelabui konsumen. Ditambah bujuk rayu promosi para marketing industri atau montir bengkel bersangkutan yang menyatakan Velg Merk X kualitasnya bagus tapi murah, serta berbagai alasan yang dikemukakan. Singkat cerita Konsumen A tertarik untuk membeli Velg Merk X tersebut. Setelah selesai dipasangkan dengan girang hati Konsumen A   segera pergi meninggalkan bengkel menuju rumah temannya untuk menginformasikan Velg Merk X yang murah tapi bagus, dia memacu kendaraan dengan cepat sampai akhirnya gagal menghindari lubang. Seketika ban motornya melindas lubang dengan keras, dan Velg Merk X yang dibeli patah sehingga mengakibatkan Konsumen A terpental dari kendaraannya. Alhasil, kemaksudannya untuk menghemat anggaran dengan membeli Velg Merk X ternyata malah membuat dia masuk rumah sakit dengan mengalami cedera fisik serta kerugian materil yang mencapai jutaan rupiah.

Ilustrasi tersebut bisa menjadi sebuah gambaran, pentingnya penjagaan kualitas sebuah produk agar tidak merugikan para konsumen atau penggunanya. Ini merupakah cerita fiktif, namun bisa jadi pernah anda alami di kehidupan nyata walaupun dengan kasus yang berbeda.

Dalam hal ini konsumen harus ikut berperan serta untuk mengawasi standarisasi produk yang di jual di pasaran, sehingga proses phishing (pengelabuan) bisa dihindari. Konsumen cerdas akan teliti dalam membeli sebuah produk, dia akan sangat memperhatikan komposisi bahan dan standarisasi kelayakan yang diterapkan.

Omong-omong apa itu Konsumen Cerdas ?

Konsumen Cerdas adalah konsumen yang dapat menegakan hak dan kewajibannya dan membeli atau bertransaksi produk, konsumen cerdas akan membeli sebuah produk berdasarkan sebuah kebutuhan bukan keinginan, artinya konsumen cerdas akan menghadirkan kebutuhan terlebih dahulu dari pada pembelian barang. Tentu hal ini berbanding terbalik dengan konsumen yang tidak cerdas, dia akan membeli barang sesuai keinginan tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan manfaat penggunaanya. Konsumen cerdas akan senantiasa teliti dalam membeli sebuah produk, biasanya akan memperhatikan standarisasi dan kelayakan mutu atau garansi sebuah produk. Dan yang tidak kalah penting adalah konsumen cerdas akan membeli produk dalam negeri serta pola konsumsi pangan yang sehat. Dengan membeli produk dalam negeri maka secara tidak langsung konsumen cerdas memberikan konstribusi dalam proses perkembangan sebuah ekonomi bangsa serta tanggung jawab sosial kepada lingkungan sekitar.

Penipuan standarisasi produk indutri yang marak terjadi, memberikan kekhawatiran kepada konsumen dalam membeli barang. Namun rasa kekhawatiran itu dapat diatasi setelah mengetahui bahwa pemerintah membuat regulasi payung hukum untuk menjaga dan melindungi konsumen dari penipuan. Dengan pengetahuan ini diharapkan kesadaran masyarakat dalam melindungi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar bisa menjadi lebih tinggi.

Kebijakan pemerintah tersebut tidak akan berjalan baik jika tidak ada dukungan dari pelaku usaha sendiri salah satunya adalah konsumen. Relevansi yang terjalin sepatutnya bisa menjadi jembatan untuk menjaga hak dan kewajiban kita selaku pihak usaha.

Bagaimana cara menjadi Konsumen Cerdas ?

Sesuai dengan apa yang sudah saya paparkan sebelumnya. Untuk menjadi Konsumen cerdas anda perlu memperhatikan hak dan kewajiban ada sebagai konsumen. Diantaranya :
Membeli barang berdasarkan kebutuhan bukan keinginan
Membeli barang berdasarkan kemampuan
Teliti dalam membeli dengan cara memperhatikan standarisasi mutu K3L, Kartu Manual Garansi, Komposisi bahan (makanan), dan Tanggal Kadaluarsa
Membeli produk buatan negeri sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan konstribusi dalam proses perkembangan ekonomi bangsa
Ikut berperan aktif dalam penegakan hukum ketika menyaksikan pelanggaran yang dilakukan pelaku industri
Mendukung Gerakan Konsumen Cerdas melalui  sosialisasi informasi konsumen cerdas

Apa wujud dukungan pemerintah ?

Kementrian perdagangan indonesia tidak pernah berhenti meningkatkan pengawasan barang yang beredar terhadap produk pangan ataupun non-pangan. Hal tersebut dilakukan demi menjaga iklim usaha yang sehat di tanah air, serta menjaga kestabilan denyut jantung ekonomi negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE